Kamis, 19 November 2020

Covid-19 dan Virus Yang Mengancam Masa depan Pekerja di Indonesia

  Pandemi Korona    

    Sejak bulan Maret dunia mengalami perubahan drastis dengan munculnya wabah covid-19 yang kemudian membawa dampak yang luar biasa. Semua penghuni bumi dibuat tak berdaya dan bahkan manusia yang sudah masuk ke abad millenial mengalami kegagapan menghadapi pandemi ini. Ketakutan dan khawatir melanda manusia dengan adanya pola hidup baru menggunakan metode yang di luar kebiasaan sehari-hari. Tak sedikit korban sakit dan dirawat sampai akhirnya meninggal menyebabkan hampir semua manusia enggan bersentuhan, dan melakukan kontak fisik karena virus ini dianggap sangat berbahaya. Isolasi diri di rumah masing-masing mengharuskan kita semua memutus kontak fisik dan merenggangkan hubungan sosial, serta berusaha mati-matian agar tak tertular virus yang mematikan itu. Covid-19 adalah sejenis virus yang menjungkirbalikkan rutinitas manusia sehari-hari menjadi berubah drastis dan hampir melenyapkan struktur kehidupan di bumi. Pertama kali dalam sejarah manusia, kondisi bumi menjadi terbalik dan menyisakan duka yang mendalam dan menyedihkan.

Video dari National Geographic channel



Dampak Yang Terjadi Di Indonesia
  
        Kondisi di setiap negara mengalami kekacauan dan menyedihkan, sebab banyak korban yang semakin bertambah dan mengakibatkan masyarakat semakin panik dan ketakutan. Pemerintah kemudian mengambil sikap tegas untuk membuat peraturan baru di seluruh negara untuk melakukan protokol kesehatan. dimulai dengan membasuh tangan setiap saat, mengenakan masker, tidak berada di kerumunan, dan menggunakan hand sanitizer sebagai pencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan apapun. seluruh aktifitas dibatasi bahkan beberapa kegiatan diberhentikan agar semua orang tinggal di rumah dan membatasi semua kegiatan di luar. Akibatnya kegiatan bekerjapun harus dikurangi dan bahkan ada yang berhenti sama sekali. para pekerja pabrik, supir dan kondektur bus, masinis kereta api, para pekerja kapal laut dan pelabuhan, pekerja bandara bahkan harus berhenti karena peraturan tinggal di rumah dan tak berkegiatan sudah diberlakukan. anak-anak sekolah, mahasiswa serta mereka yang melakukan pekerjaan lepas dan harian terpaksa harus diam di rumah karena akses di jalan ditutup agar tak ada siapapun yang boleh melintas dan bekerja. Kondisi ini otomatis mematikan pasar dan jalannya perekonomian seluruh negara. Dunia bisnis dan usaha dari kecil, menengah sampai yang paling besar sekalipun terkena dampak dari kondisi ini. dampak yang paling mengenaskan adalah ribuan pekerja harus kehilangan pekerjaan karena perusahaan tak dapat memproduksi apapun selama manusia yang mengoperasikan segala alat di pabrik harus diam di rumah dan tak bekerja. Banyak perusahaan yang tutup dan tak mampu lagi melakukan kegiatan bisni karena hilangnya permintaan dari konsumen serta lambatnya jalan perekonomian. Nasib para pekerja di semua sektor benar-benar menngenaskan; mulai dari manufaktur, transportasi, pariwisata dan hotel semua seakan mati suri dan tak berdaya. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang tinggi, memiliki banyak pulau dan hampir semua pulau mengisolasi daerah mereka dan menutup jalur perekonomian dan bisnis karena harus mematuhi protokol kesehatan dengan benar. Banyak pekerja yang merasa kecewa, sedih bahkan stres akibat kehilangan pekerjaan, sebab virus yang datangnya secara tak terduga ini menggerus hampir seluruh kehidupan para pekerja di Indonesia.







Virus lain Yang lebih Berbahaya

      Di tengah kondisi yang menyedihkan ini, pemerintah Indonesia merancang sebuah Undang-Undang yang disebut Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law. Undang-undang yang dirancang sejak tahun lalu tanpa melibatkan perwakilan dari pekerja terkesan penerbitannya sangat dipaksakan. keberadaan Undang-undang Cipta kerja ini seolah-olah untuk mewujudkan keinginan pemerintah untuk mendatangkan investor asing sebanyak-banyaknya. Draft yang telah dibuat kemudian menimbulkan kontra yang hebat di kalangan para pekerja ini kemudian menimbulkan protes dan demo besar-besaran di seluruh penjuru Indonesia. Seluruh pekerja turun ke jalan dan melakukan protes khususnya kepada wakil rakyat (DPR) yang dianggap telah menghianati rakyat dengan membuat Undang-undang yang membahayakan hidup para pekerja di Indonesia. Protes yang terjadi itu sudah tidak mengindahkan adanya virus korona, sebab keberadaan Omnibus law dianggap lebih berbahaya dari virus korona. Salah satu pasal yang dianggap berbahaya dalam undang-undang tersebut adalah diberlakukannya sistem kontrak seumur hidup bagi pekerja, sehingga akan menimbulkan ketidakpastian jaminan hidup bagi pekerja itu sendiri.
      Tanpa diduga sama sekali covid-19 muncul, dan hampir semua kegiatan bisnis ditutup dan kondisi di Indonesia menjadi tak menentu, sehingga dapat diperkirakan apakah investor yang diharapkan untuk menanamkan modalnya, betul-betul yakin dapat melakukan investasi di sini? Mengapa pemerintah mengabaikan nasib para pekerja? Isu Covid-19 selalu dijadikan alasan ketika perusahaan banyak yang tutup, di lain pihak pemerintah menyiapkan lahan bagi pengusaha yang ingin menanamkan modalnya, maka dibuatlah peraturan yang dapat memudahkan pengusaha berkegiatan dan menarik keuntungan dari hasil keringat para pekerja Indonesia. Apakah benar dengan diterbitkannya Undang-undang cipta kerja akan menjamin kehidupan masyarakat menjadi lebih baik? bagaimana dengan korupsi yang sudah merajalela di Indonesia dan masih terus dibiarkan berkembang biak. Mengapa pemerintah tidak pernah serius menangani kasus korupsi sehingga banyak pejabat yang melakukan korupsi namun tetap mendapatkan hukuman ringan sehingga mereka terus mengulangi perbuatan tercela itu.
       Saya menulis ini dengan keprihatinan yang sangat tinggi atas kondisi yang mengenaskan ini dengan adanya virus korona dan angka kematian yang tinggi. Belum lagi diikuti angka pengangguran yang melambung, dan pemerintah seakan bergeming untuk tetap menandatangani penerbitan undang-undang cipta kerja, walaupun itu mengancam masa depan pekerja di Indonesia. 





    Investasi untuk kemajuan bangsa adalah penting, akan tetapi hal ini tidak bisa serta-merta mengabaikan nilai kemanusiaan yang sejatinya menegakkan keberadaan manusia di bumi. 







     

Minggu, 15 November 2020

Saya Kembali Dari Tidur Yang Panjang

       Enam tahun saya tidak aktif di blog ini karena berbagai aktivitas dan hiruk pikuk menghampiri keseharian dan membuat saya menjadi seorang yang malas menulis di blog ini. Dimulai dari tahun 2014 bulan agustus saya memutuskan untuk kuliah dan akhirnya selesai tepat empat tahun di STF Driyarkara dan mengantungi ijazah sebagai seorang yang telah selesai belajar filsafat tahap dasar. Saya bahagia dan bangga atas keberhasilan itu dalam menyelesaikan S1 dan menulis skripsi dengan tema yangsaya pilih dari seorang tokoh filsafat terkenal dari Yunani kuno, Platon. Skripsi yang saya tulis adalah "Tafsir naratif Catherine Zuckert terhadap dialog-dialog Platon" dan dapat saya selesaikan dengan nilai A. Tentu saja hasil ini membuat saya bangga dan tak dapat tidur hampir tiga hari karena mengingat betapa proses penulisan tesis itu sangat berat dan penuh liku-liku. Saya memiliki seorang dosen pembimbing yang sangat tegas dan arif sehingga saya merasa sangat terbantu untuk menulis skripsi berbarengan dengan tugas-tugas terbang dan kegiatan berserikat di perusahan tempat saya bekerja. Tentu saja proses ini melelahkan dan menyita energi. Akan tetapi hasil yang saya terima bukan karena nilai A yang membuat saya tak tidur tiga hari, namun pengetahuan tentang menulis serta pendalaman filsafat Platon itulah yang akhirnya menuntun saya pada keinginan untuk belajar lebih keras lagi dan menggali terus tentang filsafat dan segala ilmu yang berkaitan di dalamnya termasuk politik. Saya tidak ingin cepat puas atas nilai yang telah didapat, dan saya memilih untuk kembali merancang supaya kembali masuk dan belajar untuk  menambah pengetahuan filsafat lebih baik lagi.


      Pada tahun 2018 bulan Agustus saya mendaftar di sekolah yang sama untuk mengambil studi di tingkat master dengan satu pendalaman ilmu filsafat politik. berangkat dari membaca dialog-dialog Platon (walaupun belum semua dibaca) saya melihat ada banyak teori politik yang dapat saya ambil sebagai satu dasar pendalaman filsafat politik yang harus saya tekuni sebagai spesifikasi ilmu yang kelak dapat saya kembangkan melalui tulisan-tulisan dan diskusi di ruang publik. Keterlibatan saya dalam serikat pekerja juga membutuhkan pemikiran-pemikiran politis yang harus digali dalam kerangka filosofis, sehingga kegiatan berserikat tidak semata hanya berpijak pada satu pembahasan tuntutan kaum pekerja semata, namun perlu pemikiran yang bijak agar dapat seimbang. Perjalanan ini kemudian yang membawa saya lama meninggalkan blog yang telah saya buat sejak tujuh tahun yang lalu ketika saya aktif bepergian dan menikmati jalan-jalan sambil menulis. Selama dua tahun saya belajar di tingkat master, sampailah saya pada saatnya menulis tesis di bawah bimbingan dosen yang sama. Hampir enam bulan proses menulis tesis belum dapat saya selesaikan karena banyak kegiatan dan masalah yang harus memaksa saya untuk memperlambat proses penulisan tesis tersebut. Minggu lalu saya kembali memecut diri saya untuk menyelesaikan bab dua yang kemudian harus saya kirimkan kepada dosen pembimbing untuk diperiksa, namun sampai saat ini saya masih berkutat dengan semua kerumitan dan akhirnya berhenti untuk istirahat sejenak.



        Saya tergelitik untuk kembali membuka blog dan memutuskan untuk beristirahat menulis tesis, sebab dengan menulis di blog ini, saya dapat menghilangkan kepenatan atas bacan-bacaan tesis tersebut. Saya ingin kembali mengaktifkan blog ini, dan menulis kembali dan berbagi, seperti tujuan awal blog ini dibuat. Saat ini saya kembali menulis tentang apa saja yang berhubungan dengan kondisi sosial masyarakat, serta perkembangan politik dan kehidupan di bumi yang patut dibagikan kepada kalian semua pembaca blog di manapaun kalian berada. Semoga di masa pandemi dan di sela-sela ketatnya tesis yang sedang saya tulis, blog ini mampu hidup dan menjadi satu lentera bagi saya dan pembaca yang senang berkelindan dalam dunia menulis, membaca dan diskusi.

      Masa hibernasi saya dalam blog ini telah berakhir, dan saya akan terus menulis mengisi setiap ruang di sela-sela hiruk pikuk pandemi dan keresahan manusia pekerja di Indonesia dengan hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja.


Cibubur, 15 Nov 2020, diiringi teriakan Henrich, tokek kesayangan saya 😁